Jumat, 22 Mei 2015

INTERAKSI LINGKUNGAN (IPA)

Lingkungan alam (natural environment) adalah lingkungan yang terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Lingkungan alam mencakup semua benda hidup dan tak hidup yang terjadi secara alamiah di bumi. Lingkungan alam berbeda dengan lingkungan buatan yang terdiri atas area dan komponen alam yang telah dipengaruhi manusia. Lingkungan alam dapat berbentuk sungai, danau, laut, gunung, rawa, hutan dan lain-lain.

Lingkungan alam terdiri atas komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan yang bukan makhluk hidup. Sebaliknya Lingkungan biotik adalah segala benda hidup yang ada di lingkungan. Contoh lingkungan abiotik adalah batuan, tanah, air, udara, suhu, hujan, dan energi matahari, sedangkan contoh lingkungan biotik adalah berbagai jenis tumbuhan dan hewan.

Dalam lingkungan alam terjadi interaksi antara lingkungan abiotik dengan lingkungan biotik atau sebaliknya. Bahkan, antar komponen lingkungan biotik dan antar komponen lingkungan abiotik juga terjadi saling keterkaitan. Contoh interaksi antara komponen abiotik dengan biotik adalah tanah, suhu dan curah hujan yang memengaruhi jenis tanaman yang tumbuh suatu daerah.

Suhu yang tinggi dan curah hujan yang besar serta tanah yang subur memungkinkan tumbuhnya beragam tumbuhan tropis. Tanaman tropis tidak dapat tumbuh dengan baik di daerah gurun yang kering dan suhu yang tinggi atau di daerah lintang sedang dengan empat musim.

Lingkungan biotik juga dapat memengaruhi lingkungan abiotik. Contohnya daerah yang banyak tumbuhannya akan membuat suhu udara menjadi lebih sejuk. Bandingkanlah jika kamu berada di daerah yang sudah padat penduduknya dan banyak kendaraan yang lewat, suhu udaranya akan lebih tinggi dari yang seharusnya. Daerah yang masih banyak tumbuhannya juga dapat menyimpan air tanah lebih banyak karena tanah di bawahnya dapat menyerap air lebih banyak.


Antara komponen abiotik dengan komponen abiotik lainnya juga dapat terjadi saling pengaruh. Contohnya, curah hujan yang besar dapat menimbulkan pengikisan terhadap tanah yang juga lebih besar. Suhu yang tinggi dapat menimbulkan penguapan yang tinggi pula.


Saling pengaruh juga terjadi antara komponen biotik dengan komponen biotik lainnya. Contohnya adalah beragamnya jenis tumbuhan atau flora di suatu wiayah juga diikuti oleh beragamnya jenis hewan atau fauna yang hidup di wilayah tersebut. Karena itu, di daerah hutan hujan tropis seperti Indonesia selain sangat beragam jenis floranya juga beragam jenis faunanya.


Sejak keberadaannya, manusia melakukan interaksi dengan lingkungan alamnya. Pada awalnya mereka memanfaatkan apa adanya sumber daya yang tersedia di alam tanpa melakukan upaya untuk mengubah alam. Kemudian, manusia berupaya bercocok tanam dengan cara berladang. Pada periode berikutnya, mereka bercocok tanam dan menetap sampai kemudian mengembangkan permukiman dan perkotaan serta berbagai jenis industri.


Pada awalnya manusia memanfaatkan alam hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (makan dan minum serta pakaian). Namun, saat ini manusia mengolah sumber daya yang ada di alam untuk beragam kebutuhan atau sekedar memenuhi gaya hidupnya.


Manusia mengubah alam tidak hanya sebagai sumber pangan, tetapi juga pakaian yang beragam bentuknya, rumah mewah, kendaraan dan lain-lain. Jumlah manusia juga terus meningkat dengan cepat, sehingga jumlah kebutuhannya juga terus meningkat.

Akibatnya, sebagian lingkungan alam telah mengalami kerusakan seperti pencemaran air dan udara. Pada masa awal keberadaan manusia, mereka cenderung selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan alamnya. Sebagai contoh, manusia yang hidup di hutan pedalaman akan berupaya tinggal di dekat sumber makanan berada karena belum berpikir membudidayakannya. Pada masa sekarang manusia cenderung melakukan upaya mengambil sumber daya alam dengan menggunakan bantuan teknologi.

Namun demikian, pada hal tertentu sampai saat ini manusia juga beradaptasi dengan alam, misalnya manusia menyesuaikan waktu tanam dengan musim penghujan, waktu untuk berlayar menyesuaikan dengan keadaan cuaca, menghindari tinggal di daerah rawan bencana alam, dan lain-lain.

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat manusia lebih dominan dalam interaksinya dengan alam. Manusia mampu membuka lahan pertanian dan perkebunan yang sangat luas. Gergaji mesin mampu memotong pohon besar dalam waktu singkat, traktor mampu mengolah lahan dengan cepat, sehingga lahan pertanian dan hasilnya bertambah dengan cepat pula.


Manusia juga mampu membangun bendungan untuk mengairi lahan pertanian yang tadinya kekurangan air. Manusia juga tidak perlu harus tinggal dekat sumber pangan karena ada sarana dan prasarana transporasi yang mampu mengangkut bahan makanan dalam jarak yang sangat jauh. Bahkan, manusia berupaya memodifikasi cuaca dengan mengembangkan teknologi hujan buatan.

Namun demikian, sampai saat ini manusia belum mampu memperkirakan kapan gempa bumi akan terjadi, jam berapa gunung akan meletus, dan seterusnya. Manusia juga tidak mampu menghentikan gelombang tsunami, menghentikan banjir dan lain-lain. Dalam hal ini manusia cenderung berupaya menyesuaikan diri. Sebagai contoh, penduduk yang tinggal di daerah gempa mengembangkan teknologi rumah atau bangunan yang tahan gempa.


Manusia pada saat ini makin banyak mengambil sumber daya alam. Bahkan, untuk memenuhi gaya hidupnya, manusia makin boros dalam menggunakan sumber daya alam. Akibatnya, alam mengalami kerusakan sehingga daya dukungnya terhadap kehidupan, termasuk kehidupan manusia, makin menurun. Bagaimanakah sikapmu terhadap gaya hidup yang boros? Apakah kamu suka melakukannya? Jika demikian, kamu sebenarnya telah ikut serta merusak lingkungan.

sumber : http://www.plengdut.com


PEMANASAN GLOBAL (IPA)

Pengertian pemanasan global (global warming) banyak didefinisikan para ahli dimana proses, penyebab, dampak/akibat dan cara mengatasi merupakan hal yang paling penting dalam kajian seputar pemanasan global. Kita semua tahu dampaknya sangat  membahayakan bagi kesehatan bumi kita dan tentu berdampak bagi seluruh penghuni bumi. Pertama-tama mari kita membahas Pengertian Pemanasan Global. Secara Umum, Pemanasan Global (Global Warming) adalahperistiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi.


Menurut berbagai penelitian, pada saat ini suhu di permukaan bumi sudah menunjukkan peningkatan yang sangat drastis yaitu sekitar 0,6°C yang terjadi dalam satu abad terakhir. Peningkatan yang terbilang dan terlihat kecil, namun dampak pemanasan global sangat besar bagi Bumi dan kehidupan di Bumi. Dalam gejala-gejala atau tanda-tanda terjadinya pemanasan global dapat kita amati dan rasakan. Gejala-gejala pemanasan globaladalah  pergantian musim yang sulit kita prediksi, sering terjadinya angin puting beliung, terumbu karang yang memutih, dan banjir dan kekeringan di wilayah yang tidak biasa mengalaminya.

Panass !!!...

Penyebab Pemanasan Global (Global Warming) - Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai penyebab atau faktor-faktor terjadinya pemanasan global. Menurut para ahli bahwa pemanasan permukaan Bumi terjadi karena meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer yang merangkap panas, tidak hanya itu, ada banyak lagi penyebab terjadinya pemanasan global yang perlu teman-teman ketahui dalam memperbaiki dan menanggulangi hal tersebut. Penyebab Pemanasan Global adalah sebagai berikut...

Efek Rumah Kaca : efek rumah kaca adalah proses atmosfer menghangatkan planet. efek rumah kaca terjadi akibat panas yang dipantulkan ke permukaan bumi terperangkap oleh gas-gas di atmosfer, sehingga tidak dapat diteruskan ke luar angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi. Efek rumah kaca memiliki manfaat bagi makhluk hidup di Bumi, namun  jika berlebihan berbahaya kehidupan di Bumi karena dapat mempengaruhi dan mengganggu iklim. Meningkatnya Gas Rumah Kaca : Gas-gas memiliki sifat yang memerangkap panas, sehingga panas yang terpantul dari permukaan bumi tidak dapat diteruskan ke cahaya akibat dari gas tersebut, gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca. Gas yang paling berperan adalah karbon dioksida (CO2). penyebab meningkatnya karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar batu bara, pembakaran minyak bumi, pembakaran gas alam. Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol : CFC atau Cloro Flour Carbon adalah bahan kimia yang digabungkan menjadi sebuah bahan untuk memproduksi peralatan, terkhusus pada peralatan rumah tangga. CFC terdapat pada kulkas dan AC. Polusi Kendaraan berbahan bakar bensin : Kendaraan memberikan penyebab terbesar dalam terjadi pemanasan global. Polusi yang dihasilkan kendaraan berbahan bakar bensin seperti motor, mobil dan kendaraan lainnya dimana dari hasil pembuangannya menghasilkan gas karbon dioksida yang berlebihan. Gas karbon dioksida merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global karena karbon dioksida adalah gas yang memerangkap panas sehingga tidak dapat keluar ke angkasa. Polusi Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan : Gas metana menempati urutan kedua sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana dapat berasal dari bahan-bahan organik yang kekurangan oksigen dari hasil pemecahan bakteri seperti di persawahan, sedangkan pada peternakan, seperti usus hewan ternak, meningkatnya produksi hewan ternak maka meningkatnya pula gas metana yang dilepaskan ke permukaan bumi. Pengrusakan Hutan : Hutan berfungsi dalam menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen, jika hutan rusak akibat dari penebangan dan pembakaran, maka yang terjadi adalah jumlah karbon dioksida yang diserap oleh hutan sedikit, dan semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Pemboroson Energi Listrik :Energi listrik sebagian besar kita gunakan adalah hasil pembakaran dari pembakaran minyak bumi dan batu bara, dimana hasil pembakaran tersebut menghasilkan karbon dioksida Populasi Kendaraan yang Terus Meningkat : Meningkatnya jumlah kendaraan maka karbon dioksida pun yang dihasilkan dari kendaraan tersebut akan bertambah banyak dan tentu saja menimbulkan pemanasan global. Pembakaran Sampah Secara Berlebihan : Pembakaran sampah berlebihan yang dilakukan secara massal akan menyebabkan terjadinya pemanasan global karena dari hasil pembakaran sampah tersebut adalah gas metana, yang dapat memerangkap panas.

Dampak Pemanasan Global (Global Warming) -Pemanasan global mempunyai dampak/ akibat yang sangat luas yang tentunya memberikan pengaruh bagi kehidupan di bumi, terutama kehidupan manusia. Dampak pemanasan global adalah sebagai berikut...

Gunung-gunung es akan mencair Curah hujan akan meningkat dan badai akan sering terjadiAir tanah cepat menguap yang akan menyebabkan kekeringanAngin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda-beda yang dapat membentuk angin puting beliungCuaca menjadi sulit diprediksi dan lebih ekstrem, baik itu hujan ekstrem atau kekeringan ekstremKenaikan permukaan laut yang sangat banyak akan menyebabkan Tsunami, banjir dan pulau-pulau akan tenggelam. Menyebabkan kekeringan di wilayah pertanian sehingga tanaman akan rusak Dapat mengakibatkan gagal panen akibat dari cuaca yang ekstem dengan terjadi banjir yang mengakibatkan tanaman pertanian akan terendamMeningkatnya hama pangan akibat dari perubahan iklim Populasi hewan dan tumbuhan akan menurun Meluasnya berbagai penyakit yang dapat menyerang manusia seperti DBD, malaria. Meningkatnya kasus orang meninggal akibat dari cuaca yang panas seperti jantung, stroke, dehidrasi, dan stress.

Sumber : http://www.artikelsiana.com

PENGERTIAN LINGKUNGAN (IPA)

A. Pengertian Lingkungan Hidup


Secara umum, lingkungan hidup menunjuk pada berbagai macam organisme di sekitar yang melangsungkan kehidupannya. Lingkungan sekitar diartikan segala benda hidup dan tidak hidup yang berperan dalam mendukung keberadaan makhluk hidup seperti tanah, udara, air, dan makanan bagi makhluk hidup, termasuk panas sinar matahari, dan gravitasi.


Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.


Menurut Otto Sumarwoto (1989) lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.


Lingkungan hidup sangat dipengaruhi oleh:


hubungan atau interaksi antarunsur dalam lingkungan hidup. Interaksi bukan hanya menyangkut komponen biofisik, melainkan menyangkut pula hubungan sosial dalam hal unsur-unsur lingkungan yang terdiri atas benda hidup dan dinamis.kondisi unsur lingkungan hidup,kondisi fisik, misalnya kondisi suhu, cahaya, dan kebisingan, danjenis dan jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup.




B. Komponen Lingkungan Hidup


Secara umum, unsur lingkungan dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.


Lingkungan Biotik

Lingkungan biotik (lingkungan organik) merupakan komponen makhluk hidup yang menghuni planet bumi, terdiri atas mikroorganisme, seperti bakteri dan virus, tumbuhan, hewan, dan manusia. Secara khusus, lingkungan biotik diklasifikasikan menjadi:

produsen, dalam hal ini tumbuhan yang memproduksi sumber bahan makanan bagi makhluk hidup lainnya;konsumen, yaitu hewan serta manusia; danpengurai, yang merupakan mikroorganisme yang merombak dan menghancurkan sisa-sisa organisme yang telah mati. Termasuk ke dalam kelompok pengurai adalah jamur, bakteri, dan cacing tanah.


Lingkungan Abiotik

Lingkungan abiotik merupakan kondisi yang terdapat di sekeliling makhluk hidup berupa benda mati (unsur anorganik), seperti batuan, tanah, mineral, dan udara. Lingkungan abiotik dinamakan juga lingkungan anorganik.


Dalam sudut pandang ekologi manusia, yaitu ilmu yang mempelajari dan menganalisis hubungan timbal balik (interaksi dan interelasi) antara manusia dan lingkungannya, unsur lingkungan hidup itu dibedakan atas tiga kelompok utama, yaitu lingkungan alam (lingkungan fisik), sosial, dan budaya.

Lingkungan alam merupakan kondisi alamiah suatu wilayah yang meliputi kondisi iklim, tanah, fisiografi, dan batuan.Lingkungan sosial adalah manusia dengan semua aktivitas dan karakternya, baik sebagai individu atau pribadi maupun makhluk sosial.Lingkungan budaya adalah benda-benda hasil daya cipta manusia, seperti bangunan, karya seni, sistem kepercayaan, dan tatanan kelembagaan sosial.

Sumber : http//www.zonasiswa.com

EKOSISTEM (IPA)

A. Pengertian Ekosistem

Istilah ekosistem berasal dari kata oikos yang berarti rumah sendiri dan sistema yang berarti terdiri atas bagian-bagian yang utuh atau saling mempengaruhi. Jadi, ekosistem dapat diartikan sebagai sistem yang dibentuk di suatu daerah dan terjadi hubungan timbal balik antara komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik) atau dengan lingkungan.


Ekosistem merupakan suatu sistem yang dinamis, hal itu ditandai dengan adanya aliran energi, daur materi, dan produktivitas. Interaksi dapat terjadi antara komponen biotik dengan abiotik dan di antara komponen biotik dalam bentuk aliran energi dan siklus materi.


Ekosistem yang ada di muka bumi ini terdiri atas perpaduan berbagai jenis dengan kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang berbeda-beda, sehingga bentuk ekosistem yang dihasilkan pun akan berbeda-beda. Di Indonesia terdapat empat kelompok ekosistem utama, yaitu ekosistem bahari (laut), ekosistem darat alami, ekosistem suksesi, dan ekosistem buatan.


B. Komponen-komponen Ekosistem


Dari sebuah lingkungan kita dapat menemukan komponen penyusun ekosistem, yaitu komponen yang terdiri dari makhluk hidup dan lingkungannya. Lingkungan yang menyertai suatu organisme dapat berupa organisme hidup (biotik) dapat pula bukan organisme. Secara garis besar komponen penyusun ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik.


Komponen Abiotik
Komponen abiotik suatu ekosistem merupakan keadaan fisik dan kimia yang menyertai kehidupan organisme sebagai medium dan substrat kehidupan. Komponen ini terdiri dari segala sesuatu tak hidup dan secara langsung terkait pada keberadaan organisme, antara lain sebagai berikut.
Tanah
Tanah berperan penting bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, sebagai tempat tumbuh dan hidupnya tanaman, melakukan aktivitas kehidupan, tempat berlindungnya hewan tertentu seperti tikus dan serangga, serta sumber nutrisi bagi tanaman.
Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman (pH) tanah, tekstur atau komposisi tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah terhadap penyerapan air, garam mineral dan nutrisi yang sangat penting bagi tanaman.
Air
Semua organisme hidup tidak dapat lepas dari ketergantungannya terhadap air. Air diperlukan organisme dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhannya, tergantung dari kemampuannya menghemat penggunaan air. Organisme yang hidup pada habitat kering umumnya memiliki cara penghematan air.
Udara
Udara sangat penting bagi kehidupan organisme. Sebagaimana manusia membutuhkan udara untuk bernapas. Kondisi udara pada suatu tempat sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut. Cahaya matahari, sangat penting untuk laju proses fotosintesis tumbuhan hijau untuk memberikan pasokan oksigen ke lingkungan.Kelembaban, merupakan kadar air yang terdapat di udara yang mempengaruhi kecepatan penguapan dan kemampuan bertahan hewan terhadap kekeringan.Angin, berpengaruh terhadap tumbuhan dalam hal sistem perakaran dan penyerbukan tanaman.
Topografi
Topografi merupakan variasi letak suatu tempat di permukaan bumi ditinjau pada ketinggian dari permukaan air laut, garis bujur, dan garis lintang. Perbedaan topografi menyebabkan jatuhnya cahaya matahari menjadi berbeda, menyebabkan suhu, kelembaban, dan tekanan udara maupun pencahayaan juga berbeda. Hal ini yang mempengaruhi persebaran organisme.
Iklim
Iklim merupakan kombinasi berbagai komponen abiotik pada suatu tempat, seperti kelembaban udara, suhu, cahaya, curah hujan dan lain-lain. Kombinasi abiotik ini berkaitan dengan kesuburan tanah dan komunitas tumbuhan pada suatu tempat.
Kompnen Biotik
Komponen biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari organisme yang dikelompokkan sebagai berikut.
Berdasarkan cara memperoleh makanan Organisme autotrop, merupakan organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organik (dapat membuat makanan sendiri). Organisme autotrop dibedakan menjadi dua tipe. Fotoautotrop adalah organisme yang dapat menggunakan sumber energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Contohnya tumbuhan hijau. Kemoautotrop adalah organisme yang dapat memanfaatkan energi dari reaksi kimia untuk membuat makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya bakteri nitrit dan nitrat.Organisme heterotrop, adalah organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain. Contohnya hewan, jamur dan bakteri non autotrop.
Berdasarkan kedudukan fungsional dalam ekosistem (Niche) Produsen, semua organisme autotrop.Konsumen, semua organisme heterotrop. Contohnya karnivora, herbivora dan omnivora.Pengurai atau perombak, organisme yang mampu menguraikan organisme mati menjadi mineral atau bahan anorganik kembali. Contohnya bakteri dan jamur.Detritivora, organisme yang memakan bahan organik dan diubah menjadi partrikel organik yang lebih kecil strukturnya. Contohnya cacing tanah dan kumbang kotoran.




C. Tipe-tipe Ekosistem


Berikut di bawah ini adalah tipe-tipe ekosistem yang ada, antara lain sebagai berikut:


Ekosistem Perairan (Akuatik)
Ekosistem perairan terdiri dari ekosistem air tawar dan ekosistem laut. Ekosistem air tawar contohnya meliputi kolam, sungai, danau, rawa, rawa gambut. Sedangkan, ekosistem laut misalnya hutan bakau, rawa payau, estuari, pantai berpasir, pantai berbatu, laut dangkal dan laut dalam.
Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Salinitas (kadar garam) rendah, umumnya lebih rendah daripada kadar garam plasma sel organisme yang hidup di dalamnya.Kondisi lingkungannya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.Variasi suhu antara permukaan dan dasar sangat rendah, relatif sama.Penetrasi cahaya di perairan kurang.
Ekositem laut
Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut. Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
Ekosistem darat (Terrestrial)
Ekosistem darat yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas disebut bioma. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang dan ketinggian letak dari permukaan laut. Berdasarkan posisi geografis, iklim, garis lintang dan ketinggian letak dari permukaan laut bioma dibedakan antara lain sebagai berikut.
Bioma gurun
Bioma yang terletak dibelahan bumi sekitar 20°-30° lintang utara dan lintang selatan atau di daerah tropika yang berbatasan dengan bioma padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun antara lain sebagai berikut. Curah hujan rendah, yaitu 25 cm per tahun.Pancaran matahari sangat terik, penguapan tinggi, dan suhu siang hari dapat mencapai 40°C pada musim panas.Perbedaan suhu siang dan malam hari sangat besar.
Bioma padang rumput
Bioma padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke sub tropika. Ciri-ciri bioma padang rumput antara lain sebagai berikut. Curah hujan 25 - 50 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur.Vegetasi yang mendominasi adalah rerumputan. Rumput yang hidup di bioma padang rumput yang relatif basah. Ukurannya bisa mencapai tiga meter, misalnya rumput Bluestem dan Indian Grasses. Rumput yang tumbuh di bioma padang rumput kering, ukurannya pendek-pendek, misalnya rumput Grana dan Buffalo Grasses.Hewannya adalah bison, Zebra, kanguru, singa, harimau, anjing liar, ular, rodentia, belalang dan burung.
Bioma hutan gugur
Pada umumnya terdapat di sekitar wilayah subtropik yang mengalami pergantian musim panas dan dingin. Hutan gugur juga terdapat diberbagai pegunungan di daerah tropis. Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut: Curah hujan sedang, yaitu 75 -150 cm per tahun.Mengalami 4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.Tumbuhannya mempunyai menggugurkan daunnya pada musim gugur.Vegetasinya adalah pohon Maple, Oak, Beech, dan Elm.Hewan yang menghuni pada umumnya adalah Rusa, Beruang, Raccon, Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk.
Hutan hujan tropis
Bioma ini terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperatur yang tinggi sekitar 25°C. Ciri-ciri hutan hujan tropis antara lain sebagai berikut. Curah hujan bioma hutan hujan tropis cukup tinggi, yatu sekitar 200-225 cm per tahun.Tumbuhannya tinggi dan rimbun membentuk tudung yang menyebabkan dasar hutan menjadi gelap dan basah.Tumbuhan khas, ialah liana dan epifit. Contoh liana adalah rotan sedangkan epifit adalah anggrek.Vegetasinya didominasi oleh tumbuhan yang aktif melakukan fotosintesis, misalnya jati, meranti, konifer, dan keruing.Hewannya didominasi oleh aneka kera, babi hutan, burung, kucing hutan, bajing dan harimau.
Bioma taiga
Bioma ini terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis dan pegunungan tropis. Ciri-ciri bioma taiga adalah sebagai berikut. Curah hujan sekitar 35 cm per tahun.Bioma yang biasanya hanya terdiri dari satu spesies pohon, yaitu konifer (pinus).Masa pertumbuhan flora pada musim panas antara 3 sampai 6 bulan.Suhu di musim dingin sangat rendah, dan mengalami musim dingin yang panjang.Vegetasinya Sprice (Picca), Alder (Alaus), Birch (Berula) dan Junipce (Juniperus).Hewannya antara lain moose, beruang hitam, serigala dan morten.
Bioma tundra
Bioma ini terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara yang disebut Tundra artik dan di puncak gunung disebut Tundra alpin. Ciri-ciri bioma tundra adalah sebagai berikut. Curah hujan sekitar 10 cm per tahun.Iklimnya iklim kutub dengan musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang terus menerus.Tidak ada pohon yang tinggi, kalaupun ada terlihat tebal seperti semak.Tumbuhan semusim biasanya berbunga dengan warna yang mencolok dalam masa pertumbuhan yang pendek.Vegetasinya Spaghnum, lumut kerak, dan perdu.Hewannya Muskox, rusa kutub, kelinci, serigala, rusa dan domba.
Ekosistem buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Bendungan
Suatu ekosistem buatan yang berupa bangunan penahan atau penimbun air untuk berbagai keperluan, misalnya irigasi, pembangkit listrik.
Hutan tanaman industri
Hutan yang sengaja ditanami dengan jenis tanaman industri. Jenis tanaman yang umum ditanam adalah jati, pinus, mahoni, rasamala, dan damar.
Agroekosistem
Suatu ekosistem buatan berupa ekosistem pertanian, misalnya sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah surjan, sawah rawa, sawah pasang surut, perkebunan (teh, kopi kelapa sawit, dan karet), kolam tambak, ladang, dan pekarangan.

Sumber : http://www.zonasiswa.com

PENGERTIAN PENCEMARAN (IPA)



Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pengertian Pencemaran Lingkungan - Pengertian pencemaran lingkungan menurut menurut UU Pokok pengelolaan lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirZ1LJvqwpzMOtyOH8H_r6Jc4r-dJm9UDYzxrUbi6_ymGgqJ8BGg-4NXap8XEJjv870htpDZpbSm9B7HKb3cT_DyOZHho0n_ApQR2iqY-mot8W01IqqUGAYUn2xOb9QQC_3FH6FC4vGIM/s1600/pengertian+pencemaran+lingkungan.jpg
Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pengertian pencemaran lingkungan menurut SK menteri lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan atau komponen lain ke dalam air/udara dan atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air atau udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu keseimbangan. Penjelasan tersebut merupakan pengertian pencemaran lingkungan ditinjau dari segi ilmu kimia lingkungan.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai pengertian pencemaran lingkungan, peningkatan eksploitasi terhadap sumber daya alam (SDA) akan menyebabkan peningkatan kerusakan ekosistem, sebagai contoh timbulnya zat sampah yang mengakibatkan terjadinya pencemaran. 

Faktor-faktor pencemaran lingkungan hidup
Berdasarkan pengertian pencemaran lingkungan yang telah dijelaskan, adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran adalah:
  • Pertambahan penduduk yang tak terkendali (over popula-tion);
  • Pesatnya perkembangan dan penyebaran teknologi;
  • Adanya polutan dalam jumlah besar dan alam tidak bisa lagi menetralisir. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan jika kadarnya melebihi batas kadar normal atau ambang batas, berada pada waktu yang tidak tepat, dan berada pada tempat yang tidak semestinya.

Polutan
Bagaimana sifat-sifat polutan:
  • Merusak untuk sementara dan setelah bereaksi dengan lingkungan, zatnya tidak merusak lagi.
  • Merusak setelah jangka waktu tertentu, misalnya DDT dan Pb.

Dalam kadar yang rendah, DDT dan Pb tidak mematikan manusia. Namun, apabila zat ini tertimbun dalam lemak dengan jumlah yang melebihi batas normal akan menimbulkan kerusakan jaringan.

Pembagian pencemaran lingkungan hidup
Pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.
1. Pencemaran air dan tanah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeLi0Mn_CwtRLo8x7TGg28CUkdlb8-rYaCitrj4TxweK03gVulE0Ycci496fb4N9YIzbin8NUm-VnBty7gJx6EQWIxYSFy_Surpmko061-XLwzKDoW4UP3n3l9ffyj9-VEtYtVK-dU63A/s1600/pengertian+pencemaran+lingkungan1.jpg
Pencemaran Air dan Tanah
Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat yang mengakibatkan kualitas air terganggu. Hal ini dapat terjadi pada sumber mata air, sungai, waduk, dan air laut. Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya zat atau komponen lain ke dalam areal tanah.

2. Pencemaran udara
Pencemaran udara disebabkan adanya pembakaran yang tidak sempurna dari minyak bumi, batubara, asap rokok, dan gas-gas lain yang mencemari udara, misalkan gas CO, CO2, NO, NO2, SO, SO2, CH4, CFC3.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifJrJI6snCeHQhguw0Z0sNTgk2SmIrHNUGgBPdPr65P45R0nutverjBE_nyKcb5yxUvV0k4Xvg1t46sA36uM4Pj4FgFFBleRK7aWwj3_PIauI4VR7WXgN1jkGu23xXp7B__9i74YehH1o/s1600/pengertian+pencemaran+lingkungan2.jpg
Pencemaran Udara
Kadar polutan di udara dinyatakan dengan ppm (part per million), yaitu jumlah cm3 polutan per m3 udara. Polutan yang dimaksud disini dapat
berbentuk partikel, cairan, atau gas.

3. Pencemaran lingkungan dari benda-benda radioaktif
Penyebabnya adalah benda-benda radioaktif, debu radioaktif yang berasal dari ion nuklir serta reaktor-realtor atom.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4hM-5-H1LHnpgypKBELJyiCoVJ7bUl7mZEzKBaRVFY3yKXvLiuhNlviPcXCTZZYJ1Y4V5PGBQqpNe_yqShTXcFBziDUrFFcq_Eo7TLK8RM8eOYyKuhTO1yTT5NA_jEgUaeL2s52BN_-4/s1600/pengertian+pencemaran+lingkungan4.jpg
Reaktor-realtor Atom dari Bom Atom
Bahaya yang ditimbulkan, yaitu radioaktif sinar alfa (α), sinar beta (β), sinar gamma (λ). Efek yang ditimbulkan zat radioaktif adalah terjadinya perubahan struktur zat serta pola reaksi kimianya yang dapat merusak sel tubuh. Bila hal ini terjadi pada gen akan menyebabkan terjadinya mutasi gen dan dapat juga menyebabkan kanker.

Sumber : http://www.belajarbagus.com